PENDAHULUAN Manusia adalah mahluk yang membutuhkan yang lain berkelompok sehingga perlu adanya pengaturan dalam kelompok tersebut, tak wajar kita melihat bahwa suatu kelompok hancur karena tidak tertata dalam kelompok tersebut Lahirnya konsep manajemen di tengah gejolak masyarakat sebagi konsekuensi akibat dari tidak seimbangnya pengembangan teknis degan kemampuan sosial. Meskipun pengembangan ilmu manajemen sangatlah lambat jauh dibandingkan dengan peradaban manusia di muka bumi ini, barulah ketika - + pada abad 20 kebangkitan manajemen para teoritis maupun praktisi mulai tampak Ketika istilah manajemen banyak diadopsi oleh pihak banyak dalam berbagi bidang kehidupan, sehingga sangatlah perlu untuk kita lebih memahami manajemen dalam suatu organisasi atau kehidupan yang lainya. RUMUSAN MASALAH A. Apa yang di maksud dengan manajemen? Apa saja tujuan manajemen? Bagaimana hubungan manajemen dengan manajer? Berapakah jenis jenis manajemen? PEMBAHASAN A. Pengertian menejemen Menurut james A.F stoner dan charles wankel manajemen adalah proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota dan penggunaan selutuhsumber daya organisasiandemi tercapainya tujuan organisasi Menurut mereka proses adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan yang meliputi: 1. Perencanaan yaitu menetapkan tujuan dan tindakan yang akan di lakukan 2. Pengorganisasian yaitu mengkordinasikan sumber daya manusia dan lainya yang di butuhkan 3. Kepemimpianan yaitu mengupayahkan agar bawahan bekerja sebaik mungkin 4. Pengendalian yaitu memestikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan ketiak tidak tercapai maka perbaikan ulang Menurut paul hersey dan kennet manajemen adalah sebagai sesuatu usaha yang dilakukan untuk mencapai oleh indivindu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi Sedangkan menurut john D. Pengertian Manajemen Pendidikan DasarManajemen layanan khusus ini mencakup manajemen kesiswaan. Manajemen pendidikan: Artikel Bagus tentang Manajemen. Bagi anda yang ingin mendapatkan artikel makalah jurnal dan sebagainya tentang Manajemen Pendidikan silahkan klik link berikut Artikel – Universitas dan Sekolah MANAJEMEN SEKOLAH. Millen manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerjakepada orang yang di organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan Millet lebih menekankan manajemen suatu proses yaiu: 1. Proses pengarahan yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk dari seseorang atasan kepada bawahan untuk mencapai tujuannya 2. Proses pemberian fasilitas kerja yaitu suatu rangkaian yang memberikan sarana dan prasarana serta jasa yang memmudahkan pelaksanana pekerjaan dari atasan kepada bawahan untuk mencapai suatu tujuannya B. Tujuan manajemen Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh seseorang; tujuan merupakan objek suatu tindakan yang menggambarkan cangkupan tertentu dan menyarankan kepada usaha seorang manajer. Pada umumnya tujuan terbagi menjadi tiga macam: a. Tujuan organisasi secara makro yaitu tujuan yang sangat berhubungan dengan nilai yang di bentuk oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan ekstern (sosial) b. Tujuan manajemen pada seluruh hierarki organisasi, tujuan ini banyak berhubungan dengan hierarki kuantitasi dan kualitas yang harus direalisasikan c. Tujuan individu, tujuan ini lebih banyak berhungunan dengan kepuasaan ekonomis, pisikologis, dan sosial GR. Terry mengklasifikasikan tujuan menurut tingkatan yang ada dalam organisasi sebagai berikut: C. Lembaga pendidikan Islam sebagaimana lembaga pendidikan pada umumnya memiliki tanggung jawab berat dalam mewujudkan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk kepribadian bangsa yang berbudi luhur serta mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu berkompetisi dalam persaingan dunia global. Dengan demikian satu kata kunci untuk mencapai itu semua adalah peningkatan mutu pendidikan tidak bisa ditunda-tunda lagi. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan sistem sekolah. Pada dasarnya pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu kebijakan yang mencerminkan upaya pemerintah ini adalah dengan menerapkan kebijakan paling mendasar terkait penanggungjawab penyelenggara pendidikan yang semula bersifat sentralistik menjadi bersifat desentralistik. Perubahan tersebut ditandai dengan diterbitkannya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang membawa konsekwensi kewenangan daerah sehingga lebih otonom, termasuk bidang pendidikan. Dengan diterbitkannya undang-undang tersebut tentu akan berimplikasi pada kebijakan pemerintah daerah dan juga lembaga pendidikan bersangkutan dalam menentukan arah kebijakan, termasuk pada perumusan program-program pendidikan dan pembelajaran serta nilai-nilai yang akan ditanamkan pada peserta didiknya. Program-program suatu lembaga pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya-upaya pemerintah daerah dan lembaga pendidikan bersangkutan dalam mendesain dan mengarahkan tujuan pendidikannya pada tataran intelektual dan tataran nilai yang akan diinginkan, sebab setiap daerah dan setiap lembaga pendidikan memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda baik tingkat perumusan program maupun pada tingkat pelaksanaannya, walaupun secara adminstratif harus tetap mengacu pada peraturan pemerintah pusat. Jadi konsep ideal kewenangan pemerintah daerah dalam hal pendidikan adalah memberi ruang yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan programnya, sehingga layanan belajar menjadi semakin menarik dan kompetitif. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara menyeluruh dan profesional terhadap sumberdaya yang ada dalam lembaga pendidikan. Salah satu sumberdaya yang harus dikelola dengan baik adalah masalah keuangan. Proses pendidikan dan pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang dalam penyusunannya tidak dapat lepas dari faktor pembiayaan. Hal ini karena di dalam pelaksanaannya, ada banyak hal yang harus dilakukan, disiapkan, dan selanjutnya diadakan agar proses berlangsung lancar. Berbagai hal harus disiapkan dan disediakan oleh pengelola pendidikan, khususnya sarana dan prasarana pendidikan dan pembelajaran. Dengan dana ini, semua sarana dan prasarana serta operasional pendidikan dapat disediakan oleh sekolah. Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran akan berimplikasi pada semangat siswa untuk belajar dan memudahkan guru dalam mengajar. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaannya yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lain. Adanya keberagaman ini sangat dipengaruhi oleh status sekolah bersangkutan, letak/lokasi sekolah serta jumlah siswa di sekolah itu sendiri. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih tergolong rendah, pengelolaan keuangannya masih sederhana. ![]() Sedangkan pada sekolah-sekolah yang daya dukung masyarakatnya tinggi, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dan beragam sesuai tuntutan masyarakat. Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi paling berharga dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk pembangunan suatu bangsa. Seringkali kebesaran suatu bangsa diukur dari sejauh mana masyarakatnya mengenyam pendidikan. Semakin tinggi pendidikan suatu bangsa maka semakin majulah bangsa tersebut. Kualitas pendidikan tidak hanya dilihat dari kemegahan fasilitas pendidikan yang dimiliki, tetapi sejauh mana output suatu lembaga pendidikan dapat membangun manusia yang paripurna sebagaimana tahapan pendidikan. Prayer for school program. Hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga survey p endidikan menunjukkan kemerosotan pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2011 World Bank menyimpulkan k u alitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Survey yang melibatkan 50 negara di dunia menempatkan pendidikan Indonesia lebih r endah dibawah Brasil dan Meksiko. S urvei dilakukan terhadap sistem pendidikan di 50 negara, dengan memadukan hasil tes internasional dan data-data, seperti tingkat kelulusan antara 2006 dan 2010 yang diambil berdasarkan tes setiap tiga atau empat tahun di berbagai bidang, termasuk matematika, sains, dan kesusastraan. Sementara b erdasarkan data dalam Education for All (EFA) Global Monitroring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO dan diluncurkan di New York pada Senin, 1 Maret 2011, indeks pembangunan pendidikan Indonesia berada pada urutan 69 dari 127 negara yang disurvei. ![]() Lembaga yang selalu memonitor perkembangkan pendidikan di berbagai negara di dunia setiap tahun itu menempatkan kualitas pendidikan Indonesia masih lebih baik daripada Filipina, Kamboja, dan Laos. Tetapi apa artinya dengan membandingkannya dengan tiga negara yang memang selama ini peringkatnya tidak pernah berada di atas Indonesia.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |